Friday, December 2, 2011

Perubahan Media Komunikasi Massa

Memasuki era New Age, manusia yang ingin tetap eksis harus berpacu dengan kecanggihan teknologi. Blackberry, Macintosh, Android, Tablet, dan berbagai aplikasi yang memudahkan untuk memenuhi kebutuhannya akan informasi. 



Hal ini menimbulkan dampak bagi media komunikasi massa secara keseluruhan. Media komunikasi kini menjadi media sosial yang lebih berfokus pada customer (menentukan space, ikut berpartisipasi dalam penyebaran suatu berita, bersifat 2 arah, dan menciptakan informasinya sendiri), value added, mengadaptasi suatu pesan, dan lebih bersifat mengarahkan atau mempengaruhi ketimbang asal menghibur. 

Penikmat media juga mulai membentuk segmentasinya berdasarkan gender, pekerjaan, umur, dan minat masing-masing. Jadi pesan yang sama intinya bisa disampaikan secara berbeda kepada media yang berbeda pula. Misalnya : Berita mengenai charity settingan sosialita Fifi Buntaran yang dicurhatkan oleh penggerak @Blood4LifeID, Valencia Mieke Rhanda dalam twitter dan blognya. Inti permasalahannya sama. Namun, pemberitaan di media massa mengikuti audiens. KapanLagi.com untuk pecinta gosip singkat, Detik.com dan Vivanews.com yang membahasnya lebih serius, dan twitter yang isinya mengecam tindakan tersebut. 


Perbedaan berdasarkan selera dalam mengonsumsi media membuat bisnis ini tumbuh berkembang di Indonesia. Entah itu TV, koran, majalah, radio, sampai portal berita online. Masyarakat bisa memilih bahkan memiliki medianya sendiri berkat kecanggihan teknologi. 

No comments:

Post a Comment